Now Hiring: Are you a driven and motivated 1st Line IT Support Engineer?

Blog

Blockchain di Indonesia: Dari Kebijakan Hingga Prestasi

Blockchain di Indonesia
Artikel

Blockchain di Indonesia: Dari Kebijakan Hingga Prestasi

Kenapa Ini Penting untuk Kita Bahas Bersama?

Dalam beberapa bulan terakhir, perkembangan teknologi blockchain di Indonesia menunjukkan akselerasi yang signifikan. Isu ini tidak lagi terbatas pada diskursus teknologi atau aset kripto semata, tetapi telah masuk ke ruang-ruang strategis kehidupan berbangsa: ekonomi kreatif, kebijakan publik, keamanan data, identitas digital, hingga pengembangan talenta nasional.

Blockchain mulai diposisikan sebagai fondasi kepercayaan digital (digital trust) menjawab persoalan nyata seperti perlindungan hak cipta, kebocoran data, rendahnya interoperabilitas sistem pemerintahan, serta kebutuhan akan kedaulatan data individu di era digital.

1. Blockchain sebagai Pilar Baru Ekonomi Kreatif

Kota Denpasar mendapatkan apresiasi dari Bappenas atas langkah visionernya dalam mendorong blockchain sebagai pilar baru ekonomi kreatif. Melalui berbagai forum dan diskusi strategis yang melibatkan pemerintah daerah, komunitas kreatif, dan pelaku usaha, terlihat jelas bahwa blockchain memiliki peran penting dalam:

  • Melindungi karya kreator melalui pencatatan hak cipta yang transparan, permanen, dan dapat diverifikasi,
  • Meningkatkan daya saing produk kreatif Indonesia di pasar global,
  • Mengintegrasikan kreativitas dengan sektor pariwisata, yang menjadi kekuatan utama Bali.

2. Kebijakan Publik dan Identitas Digital yang Terpercaya

Di level kebijakan, blockchain kini dipahami sebagai lebih dari sekadar teknologi finansial. Ia dipandang sebagai fondasi kepercayaan digital untuk layanan publik. Kolaborasi antara BRIN, Baliola, dan Indonesia Blockchain Society (IBS) dalam sosialisasi kebijakan kepada Kementerian Komunikasi Digital menegaskan beberapa hal krusial:

  • Pentingnya tata kelola dan regulasi yang matang,
  • Kesiapan penerapan identitas digital berbasis self-sovereign identity,
  • Pembangunan sistem yang mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan digital pemerintah.

Solusi identitas digital seperti E.ID dan IDCHAIN, yang dibangun dengan standar Decentralized Identifier (DID), memungkinkan individu mengendalikan data pribadinya sendiri tanpa ketergantungan pada sistem terpusat. Ini menjadi langkah awal menuju kedaulatan data warga negara.

3. Reformasi Birokrasi Digital dan Cyber Trust

Serangkaian kasus kebocoran data nasional menjadi pengingat bahwa sistem identitas konvensional sudah tidak lagi memadai. Dalam forum di Kementerian PANRB, blockchain diproyeksikan sebagai lapisan kepercayaan (trust layer) untuk mendukung reformasi birokrasi digital, khususnya dalam :

  • Validasi data yang akurat dan konsisten antar lembaga pemerintahan,
  • Perlindungan terhadap penyalahgunaan data pribadi,
  • Penyediaan layanan publik yang lebih aman, efisien, dan transparan.

Pendekatan federated blockchain dinilai relevan untuk konteks Indonesia, menggabungkan standar nasional dengan fleksibilitas implementasi di tingkat daerah.

4. Kolaborasi Keamanan Siber dan Implementasi Identitas Digital

Kolaborasi strategis antara PT Baliola, BSSN, dan BLPID menunjukkan bahwa adopsi blockchain tidak hanya berorientasi pada inovasi, tetapi juga pada keamanan siber dan implementasi nyata. Beberapa inisiatif penting meliputi:

  • Cyber Trust Maturity Framework (CTMF) yang mengintegrasikan blockchain, AI, dan keamanan siber untuk membangun sistem digital yang trustless by design,
  • Rencana pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) bersama BSSN,
  • Penerapan identitas digital untuk menggantikan mekanisme verifikasi tradisional, khususnya di industri pariwisata dan layanan publik.

Langkah-langkah ini menjadi fondasi menuju ekosistem digital nasional yang tidak hanya aman, tetapi juga menghormati privasi dan hak warga negara.

5. Talenta Digital sebagai Kunci Keberlanjutan

Transformasi digital tidak akan berkelanjutan tanpa kesiapan sumber daya manusia. Di hadapan Menteri PANRB, CEO Baliola, I.G.P. Rahman Desyanta, menekankan pentingnya Mandala Blockchain Academy sebagai wadah pengembangan talenta blockchain nasional.

Fokus pengembangan talenta meliputi:

  • Peningkatan literasi blockchain dan keamanan data,
  • Penguatan hubungan antara riset, kebijakan publik, dan implementasi,
  • Penyiapan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pemerintahan digital masa depan.

Dengan pendekatan ini, transformasi digital tidak berhenti sebagai jargon kebijakan, tetapi benar-benar dijalankan oleh talenta Indonesia sendiri.

6. Pengakuan Internasional dan Ekosistem Inovasi

Upaya membangun ekosistem blockchain yang beretika dan berkelanjutan juga mendapat pengakuan internasional. CEO Baliola, Gede Anta, menerima Asia Pacific Sustainability CEO Award 2025, sebagai apresiasi atas kontribusinya dalam mengintegrasikan teknologi, keberlanjutan, dan dampak sosial di tingkat regional. Penghargaan ini mempertegas posisi Indonesia khususnya Bali sebagai salah satu pusat pertumbuhan inovasi digital yang tidak hanya berorientasi pada teknologi, tetapi juga nilai dan keberlanjutan.

Blockchain di Indonesia sudah melangkah jauh, tapi masih sering disalahpahami. Naked Sharing menjadi ruang untuk membicarakannya secara terbuka dan membumi.

Bukan tentang teknologinya, melainkan:

  • relevansinya bagi kita,
  • peluang dan tantangannya,
  • serta ruang kolaborasi yang bisa tercipta.

Sebagai ruang diskusi yang santai dan reflektif untuk berbagi perspektif tanpa batas,
Naked Sharing Session akan menghadirkan
I Gede Putu Rahman Desyanta (Gede Anta) sebagai pengisi sesi.

Tanggal: 22 Desember 2025
Waktu: 16.00 WITA – selesai
Lokasi: Bumbu Kuliner Nusantara, Renon
Maps:https://share.google/56PxtsCz9fNW55mdq

Penulis : Dedy Eska Partama 

Leave your thought here

Your email address will not be published. Required fields are marked *